Mengapa Pelatihan YIS ?
A. BERBASIS PENGALAMAN
Penerapan konsep pengembangan masyarakat (Community Development) dalam sistem pembangunan nasional tidak hanya membutuhkan jumlah pelaku pembangunan yang harus terus diperbanyak, tetapi juga membutuhkan berbagai jenis keterampilan teknis pembangunan. Jumlah pelaku yang banyak memerbesar peluang munculnya gerakan pembangunan dari masyarakat yang lebih menjamin sustainability proses pembangunan. Ragam jenis keterampilan teknis akan meningkatkan kualitas proses dan hasil pembangunan itu sendiri.
YIS memahami kebutuhan pembangunan nasional dengan menawarkan berbagai jenis pelatihan di bidang community development untuk berbagai pelaku pembangunan di Indonesia. Pelatihan-pelatihan tersebut dikembangkan berdasarkan pengalaman program lapangan YIS sebagai LSM yang telah berdiri sejak 1974 serta berdasarkan kajian bersama akademisi dari perguruan tinggi. Pelatihan dikelola secara profesional oleh divisi khusus yang telah bekerja sejak 1976, menggunakan model belajar orang dewasa, serta melibatkan para fasilitator bermutu.
Kurikulum yang berorientasi kompetensi, suasana pelatihan bebas dan menyenangkan, alur proses dan metode pelatihan variatif, serta latar belakang fasilitator yang beragam merupakan jaminan awal keberhasilan pelatihan.
B. PRINSIP ANDRAGOGIDesain pelatihan sangat kental dengan prinsip belajar orang dewasa yang diinisiasi Malcom Knowles yaitu, melibatkan peserta mulai dari awal sampai akhir pelatihan, menggunakan pengalaman peserta sebagai sumber utama kegiatan belajar, membahas hal-hal yang berhubungan dengan pekerjaan peserta, serta mengedepankan metode pemecahan masalah.
Semua bisa dilakukan karena YIS memiliki pengalaman panjang dalam mendesain dan mengelola program pelatihan yang diinisiasi program lapangan.
C. SKILLS ORIENTED
Tujuan pelatihan lebih mengutamakan penguasaan ranah keterampilan dibandingkan pemahaman teori dengan rasio 55%:45%. Pelatihan menjadi forum belajar menyenangkan seluruh peserta karena lebih mengedepankan metode pemecahan masalah dengan bahan materi pengalaman peserta.
D. FASILITATOR DAN NARASUMBER BERMUTU
Fasilitator dan narasumber pelatihan YIS memiliki kompetensi materi dan kompetensi didaktik metodik. Mereka adalah pegiat LSM, akademisi, para praktisi, dan aparat birokrasi yang berasal dari lingkungan LSM, perguruan tinggi, masyarakat, dan pemerintahan yang memiliki kepedulian di bidang pengembangan masyarakat.
E. PESERTA
Pelatihan terbuka untuk semua orang dewasa yang tertarik di bidang pengembangan masyarakat. Mereka bisa mewakili dirinya sendiri maupun dikirim oleh institusi dimana mereka bekerja, baik dari organisasi masyarakat, pemerintah, proyek, perusahaan, perguruan tinggi, atau LSM.
F. SOLO YANG MENYENANGKANSolo merupakan salah satu kota tujuan bagi wisatawan domestik dan internasional, karena budaya Jawa yang masih kental dengan nilai-nilai lokal tradisional. Dengan mengikuti pelatihan YIS Solo, Anda berkesempatan melihat langsung salah satu warisan budaya dunia bersama kami dalam suasana yang menyenangkan dan mengesankan.



YIS SELENGGARAKAN TRAINING OF FACILITATOR
Pelatihan sebagai salah satu proses pembelajaran adalah alat yang efektif untuk meningkatkan kapasitas pengetahuan dan keilmuan masyarakat sipil, terutama mereka yang bergerak di ranah pemberdayaan masyarakat. Sebagai media pembelajaran penggunaan metode pendidikan yang bersifat partisipatif akan memungkinkan seluruh warga belajar untuk saling bertukar pengetahuan, berbagi pengalaman, dan memaknai pembelajaran sebagai refleksi kritis terhadap status quo. Training of Faciltator merupakan salah satu pelatihan regular yang di selenggarakan Yayasan Insan Sembada setiap tahunnya. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 19-23 Oktober 2015 bertempat di salah satu hotel di Solo, diikuti 8 orang peserta dari 4 lembaga yaitu 4 orang dari Wahana Visi Indonesia Area Development Programme (WVI ADP) Parigi Mautong Sulawesi Tengah, 2 orang dari Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) Syariah, 1 orang dari Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) dan 1 orang dari Yayasan Gugah Nurani Indonesia (YGNI) Padang.
Pentingkah Meningkatkan Kompetensi Fasilitator dan Pelaku Pemberdayaan Masyarakat?
Dalam mewujudkan mewujudkan suatu kondisi masyarakat yang memiliki kemauan dan kemampuan untuk mengidentifikasi permasalahan, merencanakan pemecahan masalah, melaksanakan, mengendalikan, dan mengembangkan hal yang berkaitan dengan diri dan lingkungannya bukanlah suatu yang mudah. Banyak strategi yang telah ditempuh oleh para perancang pengembangan masyarakat (NGO dan Pemerintah), akan tetapi tidak begitu banyak yang efektif mampu mendorong kreativitas masyarakat dalam mengidentifikasi dan mengatasi masalahnya sendiri secara tepat dan berkelanjutan. Padahal, menurut pemahaman kita, apa yang sudah kita lakukan di lapangan menunjukkan bahwa masyarakat dan pendamping masyarakat sudah melakukan perannya seperti yang diharapkan, namun disadari bahwa hasil yang dicapai belum maksimal, bahkan tidak jarang cenderung gagal.
Dengan gambaran tersebut, pentingkah bagi kita sebagai seorang fasilitator program pemberdayaan masyarakat dan pelaku pembangunan untuk meningkatkan kompetensi yang dimiliki? Seberapa pentingkah?
YIS Selenggarakan Training of Trainer PM
Wisma Sejahtera Surakarta, 25-28 Oktober 2011
Proses pengembangan masyarakat (PM) tidak jarang harus dilakukan dengan melakukan pelatihan. Pelatihan yang baik adalah yang didesain secara baik sehingga mencerminkan kebutuhan serta dilakukan oleh fasilitator yang memiliki ketrampilan didaktik metodik. Pelatihan ini mencoba untuk membekali para peserta mengenai konsep pelatihan partisipatif, ketrampilan memfasilitasi, serta mendesain pelatihan di bidang PM.
Pelatihan ini telah didesain secara khusus, sehingga peserta yang telah mengikuti pelatihan akan mampu memahami konsep, terampil memfasilitasi, serta dapat membuat desain pelatihan yang partisipatif di lembaganya masing-masing. Adapun materi-materi yang nantinya akan disampaikan dalam pelatihan ini, antara lain: konsep pelatihan partisipatif, keterampilan fasilitasi pelatihan, metode pelatihan partisipatif, desain pelatihan, praktek memfasilitasi, serta rencana tindak lanjut (RTL).
Pelatihan Manajemen KSM
Pelatihan Manajemen Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) merupakan salah satu Pelatihan Reguler YIS di tahun 2011 yang dilaksanakan oleh Divisi Konsultasi dan Pelatihan (Konpel) BPP-YIS Solo. Pelatihan ini di desain secara khusus sehingga peserta yang telah mengikuti pelatihan diharapkan dapat mengelola organisasi, mengelola program, memahami dasar-dasar keuangan, serta memiliki ketrampilan sebagai pendamping kelompok. Pelatihan disiapkan untuk para pengurus Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) dan para fasilitator pengembangan masyarakat yang berasal dari Non Government Organization (NGO) Lokal dan International, Pemerintah, serta pelaku/penanggungjawab proyek-proyek Pengembangan Masyarakat.
Desain pelatihan dengan model Andragogi yang sangat kental dengan prinsip belajar orang dewasa yang di inisiasi Malcom Knowles, yaitu melibatkan peserta mulai dari awal sampai akhir pelatihan dengan menggunakan pengalaman peserta sebagai sumber utama kegiatan belajar, membahas hal-hal yang berhubungan dengan pekerjaan peserta, serta mengedepankan metode pemecahan masalah. Semua bisa dilakukan karena YIS memiliki pengamalan panjang dalam mendesain dan mengelola program pelatihan yang diinisiasi melalui berbagai program di lapangan.
Pelatihan Pengembangan Organisasi untuk Disabled People's Organization (DPO)
Wisma Sejahtera Surakarta, 21-25 Februari 2011
Agar Disabled People’s Organization (DPO) bisa berkembang dengan baik maka DPO membutuhkan training yang bisa menyediakan berbagai kebutuhan peningkatan kapasitas secara komprehensif. Sehingga, DPO bisa berkembang menjadi lembaga profesional di bidangnya dan mempunyai kegiatan-kegiatan yang bersifat suistainable. Terkait dengan hal tersebut, Divisi Konsultasi dan Pelatihan (Konpel) Yayasan Insan Sembada (YIS) menyelenggarakan pelatihan pengembangan organisasi bagi DPO mitra Handicap International Indonesia di Wisma Sejahtera Surakarta. Pelatihan ini diikuti oleh 21 perwakilan DPO dari beberapa wilayah di Indonesia, di antaranya: Perkumpulan SCI Klaten, Lengkong Kecil (BILIC) Bandung, Himpunan Wanita Penyandang Cacat Indonesia (HWPCI) Mataram, Yayasan Senang Hati (YSH) Bali, Persatuan Penyandang Cacat Indonesia (PPCI) Mataram, FKDAC Mataram, Persatuan Tuna Netra Indonesia (PTNI) Mataram, LPT Jawa Timur, dan Interaksi Solo. Pelatihan yang terselenggara atas kerjasama antara Divisi Konpel YIS dengan Handicap International (Co-winner of Nobel Peace Prize) dan Irish Aid (Department of Foreign Affairs An Roinn Gnothai Eachtracha) yang merupakan pengalaman pertama bagi Divisi Konpel YIS dalam menyelenggarakan pelatihan bagi kaum difabel.
Training of Trainer (ToT) Pengembangan Masyarakat
11-15 Oktober 2010, di Wisma Sejahtera Surakarta
Proses pengembangan masyarakat (PM) tidak jarang harus dilakukan dengan melakukan pelatihan. Pelatihan yang baik adalah yang didesain secara baik sehingga mencerminkan kebutuhan serta dilakukan oleh fasilitator yang memiliki ketrampilan didaktik metodik. Pelatihan ini mencoba untuk membekali para peserta mengenai konsep pelatihan partisipatif, ketrampilan memfasilitasi, serta mendesain pelatihan di bidang PM.