MASALAH PENDIDIKAN (Membebaskan Guru Berinovasi, Belum Cukup?)
Kalau guru diberi kebebasan untuk berinovasi dalam menyampaikan pelajaran , maka tak perlu lagi UKG ( Uji Kompetensi Guru) sebab sudah tak ada relevansinya dengan kwalitas guru dan murid. Yang dibutuhkan itu bukan UGK nya tetapi bagaimana realisasi dari UKG itu sendiri.
Dalam persoalan pendidikan , kritik diatas baru menyentuh persoalan transfer knowledge. Ada masalah yang paling mendasar, yang selama ini belum ada yang mengkritisi, adalah tujuan pendidikan itu sendiri. Semua sepakat bahwa tujuan pendidikan untuk mencapai kesejahteraan. Dengan kata lain dalam rangka mendapat tiket untuk mencapai perubahan. ( Prof. Selo Soemarjan ) Tetapi yang menjadi pertanyaan , kesejahteraan untuk siapa? Karena hingga kini yang terjadi justru makin melebarnya disparitas ekonomi dan makin luas dampak social akibat pendidikan konvensional. Kerusakan lingkungan hidup terjadi dimana mana. hingga munculnya issue global climate di abad ini. Mengapa sampai seperti itu, karena pendidikan menekankan manusia untuk mencari materi semata. Kalau begini jelas akan melupakan setiap orang tentang arti hidup bersama dalam lingkungan dunia. Kalau arahnya keliru maka cara yang dipakai akan keliru juga, hubungan antar manusiapun menjadi keliru juga. Bukan saling menghidupi melainkan saling bersaing untuk mencapai hidup sejahtera. tanpa melihat dampak dilingkungannya.
Ini situasi yang terjadi sekarang, setidaknya sama dengan apa yang diungkap oleh Profesor Xabier Gorostiaga dari Uniersidad Americana. Pendidikan sekarang ini menimbulkan persoalan global yang meresahkan, mulai dari disparitas ekonomi hingga kerusakan lingkungan hidup. Maka kita semua harus melakukan refleksi kembali, untuk apa dan bagi siapa pendidikan itu. Jika untuk kesejahteraan manusia, maka arahnya kesejahteraan bagi semua, bukan bagi individu atau golongan. Pendidikan orang dewasa yang emansifatip menurut Moses Coady adalah pendidikan pembebasan. Mengajak manusia melihat dunia baru, pengetahuan dan ketrampilan baru, dengan nilai dan perilaku yang baru. Perubahan dalam sikap memperlakukan lingkungannya. Pendidikan orang dewasa, memulai saja sudah bersifat membebaskan, pengetahuan dan ketrampilannya harus bersifat membebaskan, demikian juga sikap dan perilaku bebas dari sikap menindas. Maka mestinya semua orang mengikuti pendidikan orang dewasa, mulai dari anak hingga orang tua, lebih - lebih guru memiliki peran strategis dalam mengubah arah pendidikan menuju kesejahteraan bagi semua.
Dalam kaitan dengan persoalan pendidikan, pemerintah melalui departemen pendidikan sedang manggodok Program Penguatan Pendidikan Karakter. Yang jadi pertanyaan, karakter seperti apa, dan dalam rangka untuk apa. Karakter yang relevan adalah karakter saling peduli, dan karakter yang jauh dari sikap menindas. ****
AbdulCeha