Selamat Datang,
YAYASAN INSAN SEMBADA (dulu dikenal sebagai YAYASAN INDONESIA SEJAHTERA) dan disingkat YIS adalah sebuah lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang bergerak dalam bidang pengembangan masyarakat. YIS bekerjasama dengan lembaga donor memberikan pelayanan program kepada masyarakat yang kurang beruntung di berbagai daerah di Indonesia untuk meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat. Bidang kegiatan yang dilakukan meliputi kesehatan masyarakat, pengembangan ekonomi rakyat, pelatihan-pelatihan, pengembangan lembaga lokal, pertanian ramah lingkungan, dan pembangunan perdamaian. Lembaga donor yang pernah mendukung program YIS di antaranya Christian AID, EZE/EED Germany, USAID, Hivos, NZAID, UNICEF, dan UNDP.
Berdasar pengalaman implementasi program lebih dari 30 tahun, YIS juga melayani konsultasi manajemen program pengembangan masyarakat yang meliputi need assessment program, perencanaan program, pengembangan program, evaluasi proyek, dan pelatihan-pelatihan. Organisasi yang pernah menggunakan jasa YIS di antaranya WVI, CWS, CRS, CCF, CARE, Misereor, OXFAM, GTZ, AusAID, USAID, Depkes, Bappenas, dan lain sebagainya.
Informasi terbaru dari YIS
Pilih Halaman:
[1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8]
Perspektif kritis MDGs Bidang kesehatan
Delapan program MDGs yang disepakati oleh 189 negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sebagai program bersama, memberi ruang yang sangat luas bagi setiap negara untuk berpacu melakukan pembenahan-pembenahan internal. Delapan program MDGs tersebut adalah memberantas kelaparan dan kemiskinan yang ekstrim, memperoleh pendidikan dasar, mempromosikan persamaan gender dan pemberdayaan perempuan, mengurangi jumlah kematian anak, meningkatkan kesehatan maternal (kesehatan ibu), memerangi infeksi HIV/AIDS, malaria dan penyakit menular lainnya, menjamin kelangsungan lingkungan hidup, mengembangkan kerjasama global untuk pembangunan (puskel.com).
Dari delapan program tersebut tiga diantaranya adalah program yang berkaitan dengan bidang kesehatan, lebih khususnya adalah kesehatan ibu dan anak. Tiga fakta program MDGs tersebut memberikan gambaran kepada kita bahwa kebijakan pembangunan di dunia secara umum, secara mainstream kurang memperhatikan dua kelompok sosial penting yaitu ibu dan anak sebagai orientasi utama dalam pembangunan. Maraknya kekerasan dalam rumah tangga baik terhadap ibu maupun anak, pelibatan anak dalam pekerjaan sektor informal, peran ganda perempuan yang seringkali tidak memberi ruang kepada perempuan merepresentasikan dirinya, prostitusi perempuan, pekerja perempuan yang terpaksa harus bekerja ke luar negeri untuk menjadi tiang penyangga ekonomi keluarga, dan masih banyak lagi peta masalah yang melekat kepada perempuan, semakin memberikan gambaran secara jelas bahwa program MDGs untuk memberi ruang kepada ibu dan anak berperan maksimal adalah sebuah keniscayaan. Indonesia sebagai salah satu negara yang menyepakati program MDGs tersebut, harus bekerja ekstra keras agar tujuan program MDGs bidang kesehatan bisa tercapai.
Sudah Ramahkah Sekolah Anak Anda?
Anak adalah kehidupan,
mereka sekedar lahir melaluimu tetapi bukan berasal darimu,
walaupun bersamamu tetapi bukan milikmu.
Curahkan kasih sayang tetapi bukan memaksakan pikiranmu,
karena mereka dikaruniai pikirannya sendiri.
....................................................................................................................
Sepenggal kutipan di atas adalah salah satu karya Kahlil Gibran berjudul “Anakmu Bukan Anakmu” yang cukup menyentil relung sanubari kita, baik yang menyandang status orang tua maupun sebagai seorang pendidik. Kutipan tersebut seakan ingin meneguhkan kembali bahwa peran kita dalam proses perkembangan seorang anak hanyalah sebagai pemegang amanah Tuhan YME semata. Di dalam kontek ini peran orang tua dan guru secara universal hanya ada dua yaitu membantu (guide) dan mengarahkan (direct). Siapa pun tidak berhak ‘mengotori’ pikiran dan jiwa anak, karena mereka mempunyai hak penuh atas pemikiran dan perkembangan jiwa bagi masa depannya sendiri. Anak-anak selama proses tumbuh kembangnya, mempunyai perkembangan yang tidak statis, melainkan dinamis. Sehingga, proses pendidikan dan pengembangan yang akan diberikan kepada mereka haruslah disesuaikan dengan keadaan kejiwaan masing-masing pada masa perkembangan tersebut.
Sekolah adalah institusi yang memiliki mandat untuk menyelenggarakan proses pendidikan dan pembelajaran secara sistematis dan berkesinambungan. Para pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah diharapkan menyelenggarakan pendidikan dan pembelajaran yang mampu memfasilitasi peserta didik berperilaku terpelajar. Perilaku terpelajar ditampilkan dalam bentuk pencapaian prestasi akademik, menunjukkan perilaku yang beretika dan berakhlak mulia, memiliki motivasi belajar yang tinggi, kreatif, disiplin, bertanggung jawab, serta menunjukkan karakter diri sebagai warga masyarakat, warga Negara dan bangsa. Sekolah harus dapat menciptakan suasana yang kondusif agar anak didik merasa nyaman dan dapat mengekspresikan potensinya.
Sekolah yang seharusnya menjadi sebuah wadah bagi proses pendidikan dan pengembangan anak didik, dewasa ini menjelma menjadi momok yang menakutkan bagi kebanyakan anak didiknya. Pasalnya, banyak terjadi kasus-kasus yang menghambat proses perkembangan peserta didik, bahkan terkadang memandhegkannya, seperti: kekerasan/bullying, pelecehan seksual, diskriminasi jender, pelanggaran aturan sekolah, dan berbagai tindak pidana lainnya. Misalnya dalam lima tahun terakhir di Jakarta (2007-2012), terjadi kasus bullying mulai dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Pelaku kekerasan terjadi antarsiswa, mulai dari kekerasan fisik sampai tingkatan sekadar olok-olok. Ketika anak-anak melakukan olok-olok bisa mengarah ke arah kekerasan fisik atau bullying.
YIS Adakan Pelatihan Ekologi Tanah bagi Petani
YIS selenggarakan Pelatihan Ekologi Tanah yang diikuti oleh 20 petani dan 6 pendamping di 6 Desa yaitu Desa Wangen, Keprabon, Kebonharjo, Polan, Karanglo, Kecamatan Polanharjo dan Desa Daleman Kecamatan Tulung, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Pelatihan ini dilaksanakan selama 3 hari (29-31 Mei 2012) di Gedung IPHI Polanharjo, Klaten, dengan menghadirkan narasumber TO Suprapto dan Timbul pemilik ‘Joglo Tani’ Godean, Sleman, Yogyakarta.
Pelatihan Ekologi Tanah merupakan pelatihan yang dikembangkan oleh pendamping YIS sebagai pengembangan kapasitas dan SDM petani terhadap pengetahuan pertanian ramah lingkungan. Pelatihan ini dilatarbelakangi diperlukannya pengetahuan dan ketrampilan dalam pengelolaan pertanian organik atau ramah lingkungan perlu ditingkatkan pada level pendamping dan masyarakat/ petani. Tujuan dari pelatihan ini bagi petani dampingan dan staff pendamping YIS yaitu meningkatkan pemahaman dan pengetahuan peserta pelatihan mengenai ekosistem pertanian organik dan meningkatkan pemahaman dan pengetahuan peserta pelatihan mengenai ekologi tanah.
Penyuluhan Gerakan ASI Eksklusif
Pemberian makanan pada bayi dan anak usia 0-24 bulan yang optimal menurut Global Strategy on Infant and Young Child Feeding (WHO/Unicef, 2002) adalah: menyusui bayi segera setelah lahir; memberikan ASI eksklusif yaitu hanya ASI saja tanpa makanan dan minuman lain sampai bayi berumur 6 bulan; memberikan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) yang tepat sejak usia 6 bulan; dan tetap meneruskan pemberian ASI sampai usia anak 24 bulan.
SK Menteri Kesehatan No.:450/MENKES/SK/IV/2004 menetapkan pemberian ASI secara eksklusif bagi bayi di Indonesia sejak lahir sampai dengan berumur enam bulan dan dianjurkan dilanjutkan sampai anak berusia dua tahun dengan pemberian makanan tambahan yang sesuai. Bayi adalah populasi yang paling rentan terhadap resiko gangguan kesehatan dan keselamatan. Terhambatnya proses menyusui serta pemberian makanan pendamping yang tidak tepat dapat menjadi faktor meningkatnya resiko kurang gizi, penyakit, bahkan sampai kematian.
YIS Lakukan Needs Assessment di Kabupaten Murung Raya, Kalimantan Tengah
Yayasan Insan Sembada (YIS) telah melakukan kegiatan needs assessment bekerjasama dengan PT. BHP Billiton Indonesia dan Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa (BPMD) di Kabupaten Murung Raya, Kalimantan Tengah. Kegiatan ini merupakan implementasi program Corporate Social Responbility (CSR) dari PT. BHP Billiton Indonesia. Need assessment atau analisis kebutuhan dalam siklus pelaksanaan program merupakan kegiatan yang dilakukan pada tahap awal. Kegiatan dilaksanakan sekitar 3 bulan dari Maret sampai Mei 2012 dengan 4 kegiatan utama yaitu survey baseline data, pelatihan analisa sosial, PRA (Participatory Rural Appraisal) dan lokakarya.
Needs assessment dilaksanakan di 20 Desa yang terdampak oleh operasi proyek IMC (Indomet Coal) PT. BHP Billiton Indonesia, yaitu 7 Desa di Kecamatan Laung Tuhup (Muara Tuhup, Muara Laung 1, Muara Laung 2, Muara Maruwei 1, Muara Maruwei 2, Tawai Haui, dan Pendasiron), 8 Desa di Kecamatan Barito Tuhup Raya (Dirung Serarung, Kohong, Hingan Tokung, Liang Nyaling, Tumbang Masalo, Tumbang Bauh, Batu Tojah dan Tumbang Baloi), 2 Desa di Kecamatan Uut Murung (Tumbang Olong 1 dan Tumbang Olong 2), serta 3 Desa di Kecamatan Seribu Riam (Muara Joloi 1, Muara Joloi 2, dan Parahau). Kegiatan ini dilakukan untuk memperoleh informasi lengkap mengenai kondisi yang ada di masyarakat, khususnya bidang ekonomi.
Emisi CO2 Dunia Terus Naik
Negara-negara penghasil emisi terbesar telah memroduksi total 34 miliar ton emisi CO2 pada 2011 dengan komposisi: China (29%), Amerika Serikat (16%), Uni Eropa (11%), India (6%), Federasi Rusia (5%) dan Jepang (4%). Kondisi pencemaran CO2 di Tanah Air juga sangat memrihatinkan. Emisi karbon dioksida Indonesia terus naik, menjadi 490 juta ton pada 2011 (naik 210%) dibanding level pada tahun 1990. Emisi CO2 per kapita Indonesia juga naik 122% dari 0,9 ton emisi CO2/penduduk pada tahun 1990 menjadi 2 ton emisi CO2/penduduk pada 2011. Tren kenaikan emisi global ini tercermin dari kenaikan konsentrasi CO2 di udara yang saat ini melampaui angka 390 PPM (parts per million) – jauh di atas batas aman yaitu 350 PPM. CO2 adalah gas rumah kaca yang memicu pemanasan global dan perubahan iklim. Bukti pemanasan global dan perubahan iklim akibat kenaikan emisi CO2 ini bisa kita saksikan dengan mudah jika kita menyimak berita dalam dua minggu ini.
Amerika Serikat dilanda kekeringan terburuk dalam 50 tahun, sementara ibu kota China, Beijing, dilanda hujan paling ekstrem dalam 60 tahun terakhir. Kedua kejadian ini sama-sama menimbulkan korban, memicu krisis pangan dan kemanusiaan. Kondisi kekeringan ekstrem juga melanda sejumlah wilayah di Tanah Air. Sekitar 3.000 hektar tanaman padi di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah dan 2000 hektar tanaman padi di Sukabumi, dilaporkan terancam puso akibat kekeringan. Sebanyak 79.295 warga Klaten, Jawa Tengah, kesulitan air bersih. Setiap tahun Provinsi Nusa Tenggara Timur selalu dilanda kekeringan dan dampaknya semakin parah. Dampak pemanasan global dan perubahan iklim ada di sekitar kita.
YIS, APEX, dan Pusteklim Sosialisasi IPAL Komunal
Kota Solo yang merupakan kota dengan kepadatan tertinggi di Jawa Tengah, yaitu 11.300 jiwa/km2 juga mengalami permasalahan tentang kondisi sanitasi. 6.435 jiwa di 6 kelurahan Solo berada di wilayah yang rawan sanitasi. Daerah yang rawan sanitasi mempunyai faktor risiko tinggi dalam penyebaran penyakit menular berbasis lingkungan seperti diare, kolera, disentri, DBD, Leptospirosis, dll. Daerah rawan sanitasi seringkali mempunyai kondisi dan perilaku sanitasi yang buruk. Rendahnya kepemilikan jamban, penggunaan septiktank yang tak layak pakai, tercemarnya air tanah oleh bakteri E. Coli serta selokan yang mampet.
Untuk menjawab permasalahan tersebut, Asian People Exchange Tokyo (APEX) dan Pusat Teknologi Tepat Guna Limbah Cair (Pusteklim) didukung oleh Japan International Cooperation Agency (JICA) mengupayakan sebuah proyek yang bertujuan untuk peningkatan kondisi sanitasi masyrakat dengan pembangunan IPAL Komunal yang berbasis masyarakat. Program pembangunan IPAL Komunal ini dilaksanakan serentak di 4 kota yaitu Kota Surakarta, Kota Pekalongan, Kota Tegal, dan Kabupaten Tabanan. Untuk pelaksanaan kegiatan di Kota Surakarta, maka APEX-Pusteklim bekerjasama dengan Yayasan Insan Sembada (YIS) dalam hal mobilisasi dan pemberdayaan masyarakat.
Pemenuhan Hak Sejak Awal: Beri Pendidikan dan Perawatan Anak Usia Dini, Sekarang!
Pekan Aksi Global 2012 CSOiEFA (22-28 April 2012)
Pendidikan dan Perawatan anak usia dini adalah hak yang diakui oleh instrumen internasional dan regional serta menjadi aspek penting dari pembelajaran seumur hidup, sebuah proses yang dimulai sejak lahir, dimana usia dini dipandang sebagai periode yang paling kritis dalam perkembangan manusia. Usia dini adalah periode dimana nilai-nilai fundamental harus dipupuk dan dipraktekkan. Pendidikan anak usia dini yang komprehensif dan berkualitas dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perkembangan fisik, psikomotor, kognitif, sosial dan emosional anak, termasuk kemampuan berbahasa dan kemampuan membaca sejak dini.
Dalam Pekan Aksi Global 2012 kami CSOiEFA sebagai bagian dari kampanye global mengambil tema 'Pendidikan dan Perawatan Anak Usia Dini'. Tema ini diusung karena ia adalah salah satu tujuan yang paling terabaikan dari semua tujuan Pendidikan untuk Semua (PUS).
Best Practice Proses Pendampingan KSM Home Industry di Kabupaten Klaten : "Dari Persaingan yang Tidak Sehat Jadi Bermartabat"
Kuwel yang letaknya bersinggunan di antara 3 desa (Desa Keprabon, Kebonharjo dan Polan) sejak dahulun dikenal sebagai sentra kerajinan tangan di Kabupaten Klaten. Awalnya daerah Kuwel dikenal dengan kerajinan tanduk dan sempat berjaya pada tahun 60-an. Ketika kerajinan ini mulai surut (kalah bersaing dengan produk plastic dari pabrik), masyarakat berupaya mempertahankan citra Kuwel sebagai sentra kerajinan tangan dengan memproduksi produk-produk yang lebih fungsional seperti, kipas, dompet, tas, perlengkapan dapur dan produk-produk lain dengan bahan dasar limbah (reuse). Saat ini tidak kurang dari 50 perajin yang melakukan usaha itu.
Sebelum YIS masuk sebagai pendamping, perajin mempunyai persaingan yang tidak sehat, utamanya dalam melakukan pemasaran produk. Banyak sekali ‘kasus konyol’ yang terjadi ketika mereka harus bersaing dengan rekannya sesama perajin untuk memperoleh pesanan dengan menurunkan harga hingga batas yang tidak rasional. Akibatnya banyak sekali perajin yang gulung tikar karena tidak mampu mengembalikan modal produksi. Dengan masuknya YIS telah membuka peluang pemasaran yang lebih luas dengan adanya pameran-pameran, pemasaran via internet, kunjungan-kunjungan dan dialog dengan berbagai stakeholder yang sebelumnya belum pernah dilakukan. YIS juga telah memberikan pendampingan manajemen dan pemberian stimulant modal usaha kepada kelompok yang sangat bermanfaat bagi anggota kelompok.
YIS Selenggarakan Training of Trainer PM
Wisma Sejahtera Surakarta, 25-28 Oktober 2011
Proses pengembangan masyarakat (PM) tidak jarang harus dilakukan dengan melakukan pelatihan. Pelatihan yang baik adalah yang didesain secara baik sehingga mencerminkan kebutuhan serta dilakukan oleh fasilitator yang memiliki ketrampilan didaktik metodik. Pelatihan ini mencoba untuk membekali para peserta mengenai konsep pelatihan partisipatif, ketrampilan memfasilitasi, serta mendesain pelatihan di bidang PM.
Pelatihan ini telah didesain secara khusus, sehingga peserta yang telah mengikuti pelatihan akan mampu memahami konsep, terampil memfasilitasi, serta dapat membuat desain pelatihan yang partisipatif di lembaganya masing-masing. Adapun materi-materi yang nantinya akan disampaikan dalam pelatihan ini, antara lain: konsep pelatihan partisipatif, keterampilan fasilitasi pelatihan, metode pelatihan partisipatif, desain pelatihan, praktek memfasilitasi, serta rencana tindak lanjut (RTL).